Tuesday, July 15, 2008

You Are What You Think

Jam di dinding kamar kost menunjukkan pukul 07.30 wib. Ini adalah hari ketiga dimana Banu tidak memiliki sepeser rupiahpun untuk membeli makanan untuk mengisi perutnya. Jatah kiriman bulanan dari orang tuanyapun tidak kunjung datang.


Baru 4 bulan ini Banu menjalani hidup sebagai mahasiswa baru di Universitas Sebelas Maret Solo. Kondisi ekonomi keluarganya yang sedang tidak menentu – bisnis meubel bapaknya sedang bangkrut – menjadikan suplay bulanan untuk kehidupan kesehariannya juga ikut tersendat. Karena belum memiliki banyak teman dan kenalan di tempat barunya, Banupun belum berani untuk sekedar pinjam uang untuk mengganjal perut. Dan hari itu Banu harus menjalani hidupnya dengan hanya minum air putih dan kue pemberian temannya.


Dalam kekosongan perutnya tersebut, Banu teringat undangan untuk menghadiri acara Training Dasar Keislaman yang diadakan oleh Kerohanian Islam di Fak. Ekonomik kampusnya. Meskipun badan lemas, Banu tetap bertekad untuk datang.


Mengingat tempatnya yang tidak dekat – tempat kostnya di Guosari dan lokasi trainingnya di Ngoresan Jebres – sekitar 2 km yang biasanya ditempuh dengan naik bis kotapun menjadi kebingungan tersendiri, bagaimana mencapai ke sana. Tidak sepeserpun rupiah dia pegang. Tapi karena tekad yang kuat, Banu meniatkan diri untuk datang dengan jalan kaki.


Dalam lemasnya perjalanan ke lokasi training, Banu membayangkan satu hal. “ Ya Allah, seandainya engkau berikan lima ribu rupiah saja untukku, tentu aku bisa makan hari ini dan aku bisa lebih semangat untuk mengikuti training ...” begitu gumamnya dalam lirih.


“Aduh, Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’uuuunnn ...,” tiba-tiba Banu mengerang kesakitan. Dipeganginya jempol kakinya erat-erat. Sambil meringis menahan sakit, dibukanya pegangan tangannya ... dan .... Matanya semakin terbelalak dan mukanya tambah memerah melihat jempol kakinya sobek dan darah mengucur dengan deras.


Seperti mencari-cari sesuatu yang bisa untuk membalut luka di jempaol kakinya yang luka, Banu menengok mencari sesuatu ke sana ke mari. Dan dilihatnya sebuah kertas yang tertekuk kumal seperti habis diremas-remas. Dibukanya kertas kumal tersebut dan ..... “ Subhanallah, uang sepuluh ribu rupiah .....” banu terperanjat kaget.


Rasa sakit itu seketika seperti hilang lenyap sudah. Dipandanginya terus uang 10.000 rupiah yang kusam itu. Banupun berjalan mendekati toko yang menjual Tensoplas (obat luka).


Dibelinya 2 buah untuk menutup lukanya. Setelah itu dengan muka memancarkan kegembiraan, tanpa keraguan sedikitpun Banu bergegas menuju warung yang berjajar dipinggir jalan. Dan di hari ketiga puasa nasinya itu, Banupun bisa merasakan lagi betapa nikmat dan enaknya makan nasi.

...............................................


Rasululloh Muhammad SAW memberikan petuah kepada kita bahwa Allah akan selalu bersama prasangka dan keyakinan hambanya. Selama kita selalu meminta dengan penuh harap kepadaNya, kita yakin sepenuhnya bahwa Allah akan memberikan semua apa yang kita minta, maka terlalu mudah bagi Allah untuk memberikan apapun yang kita minta.


Brian Tracy mengatakan bahwa kamu adalah apa yang kamu pikirkan. Akan menjadi seperti apa kita nantinya, tergantung pada apa yang ada dalam pikiran kita.


Semakin banyak pikiran-pikiran negatif yang penuh dengan ketidak yakinan dan pesimisme hinggap di pikiran kita, maka akan menjadi seperti itulah keadaan kita nantinya.


Sebagai manusia biasa, saya menyaran kan agar kita tidak membiarkan pikiran dan keyakinan kita dipenuhi dengan apapun yang bernilai negatif.




Wallahu a’lam.




No comments:

Post a Comment