Friday, July 18, 2008

Whistle Blower



Tentu kita semua hafal dengan wajah Al-Amin Nasution, aleg PPP yang ketangkep basah oleh KPK, tapi tahukah kita bagaimana kisah Aleg PKS yang menjadi "whistle blower" untuk kasus ini ...


Di bulan Desember 2007 sepulang dari Bintan kep. Riau, Ust Jalaludin Syatibi aleg PKS di komisi IV, menyambangi kantor KPK untuk menyerahkan uang gratifikasi yang beliau terima selama di Bintan. Setelah menerima uang tersebut penyidik KPK menyakini bahwa banyak yang menerima uang tersebut dan tidak melaporkan. maka di mulailah rencana penyelidikan Efektif mulai Februari penyelidikan di mulai, dan singkat cerita di bulan Juni Al-Amin tertangkap di sebuah hotel di bilangan Sudirman ....


Ust. Jalaludin Syatibi selaku pelapor dimintai kesaksian oleh KPK terkait kasus ini, sejak kasus ini di ungkap aktivitas ust. Jalaludin Syatibi menjadi cibiran oleh sebagian besar rekan-rekannya di komisi IV, berbagai sindiran dan pengasingan di alami oleh rekan sekomisinya. . hingga pernah ketika ust. Jalaludin mencoba bergabung untuk makan satu meja dengan anggota komisi IV yang lain, ust Jalaludin di usir dengan kata-kata yang sangat pedas. ''Jangan makan disini !!!, ini pake uang haram semua"...hardik aleg tersebut.


Sebagai seorang ustad, tentu perkataan dan sikap rekan kerjanya di komisi IV akan sangat mengganggu dan membuat tidak nyaman, Namun itulah resiko ketika dakwah ditegakkan..


Tetap Bersabar ya Ustadz... semoga Alloh SWt mencatat perjuangan Ustadz dan Rasululloh SAW sebaik-baik tauladan.


Di tulis berdasarkan cerita Staf Ahli komisi IV DPR RI.


(dari sebuah milis)


.......................................


Ada ungkapan lama dalam bahasa Inggris yang mengatakan “ The First, we make our habits. And then our habit make us”. Pada awalnya, kitalah yang menciptakan kebiasaan-kebiasaan kita. Lalu pada akhirnya kebiasaan-kebiasaan itulah yang membentuk kita.


Ust. Jalaludin Syatibi dan orang orang di lingkungan PKS yang saya tahu (mudah-mudahan benar), dibina dan dididik untuk selalu taat pada aturan yang telah ditetapkan agama. Pembinaan dan pendidikan ini tidak hanya berhenti pada penekanan pemikiran, tetapi dilanjutkan pada penekanan praktis. Apa yang dipelajari dalam wacana-wacana pemikiran segera diaplikasikan dalam realita keseharian.


Pembumian nilai-nilai religi dalam aktifitas keseharian pada akhirnya melahirkan sensitifitas yang tinggi terhadap semua bentuk pelanggaran. Hati dan perasaannya menjerit melihat realitas menyimpang yang kontras dengan keyakinan dan praktik kehidupan di kesehariannya. Dan demi mempertahankan keyakinan yang mengkristal serta upaya untuk selalu menjadi hamba yang sepenuhnya pasrah pada sang Khaliq, Ust. Jalaludin Syatibi dan orang-orang setipenya memilih untuk melawan dan membersihkan segala praktek penistaan harkat kemanusiaan.



wallohu'alam



Tuesday, July 15, 2008

Idiot On Computer

Jika Anda merasa gaptek soal komputer, jangan kuatir. Bukan Anda sajayangmerasa demikian. Jim Cartlon, seorang jurnalis Wall Street Journal,baru-baru ini mengumpulkan keluhan dari para konsumen komputer Amerika. Dan ternyata keluhan mereka jauh lebih "idiot" daripada yang kita kira.


Berikut petikan keluhan2 konsumen itu :


1. Compaq pernah mempertimbangkan untuk mengubah perintah "Press ANYKey" menjadi "Press ENTER Key" dikarenakan banyaknya telefon yangmenanyakan letak tombol "ANY" di keyboard.



2. AST Technical Support menerima laporan konsumen karena kesulitanmenggunakan mouse. Saat Techinal Support berkunjung, mereka menemukanmouse tersebut tidak bisa digunakan... karena masih terbungkus rapi didalam plastiknya. Penggunanya (seorang wanita) punya phobia (ketakutan)pada mouse (tikus) sehingga tidak berani mengeluarkannya dari dalam plastik.



3. Di tahun 1980-an, ketika disket masih berukuran besar, Teknisi Compaqpernah menerima keluhan seorang konsumen yang disketnya tidak terbacaoleh drive-disk komputer. Setelah diselidiki, ternyata konsumen itusebelumnya memasukkan disket ke dalam mesin tik dan mengetikkan labelyang tertempel di disket itu.


4. Sebuah keluhan lain dari konsumen AST yang mengatakan disket merekaterkena virus yang sulit dibersihkan. Petugas AST meminta orang itumengirimkan kopi disket yang terinfeksi itu untuk dipelajari. Beberapahari kemudian, petugas AST menerima foto kopi disket dari konsumentersebut.



5. Seorang konsumen DELL mengeluhkan kalau dia tidak dapat mengirimkanfax via komputer. Setelah diarahkan selama 40 menit lewat telepon,petugas DELL menemukan kalau konsumen itu mencoba mengefax via komputerdengan cara menempelkan kertas yang akan di fax di depan monitor.



6. Seorang konsumen DELL lain mengeluh karena keyboard yang digunakannyasudah tidak bisa berfungsi sejak dibersihkan. Ketika ditanya caranyamembersihkan keyboard, dia menjelaskan, "Saya mencuci dan menggosoksemua bagian keyboard dengan sabun, lalu membilasnya dengan air, danmenjemurnya. "



7. Seorang konsumen DELL marah besar karena tidak bisa menyalakankomputer yang baru dibelinya. "Semua sudah terpasang dengan baik. Tapisetiap kali saya tekan pedal kaki , tidak terjadi apa-apa." Setelahdiselidiki ternyata "pedal kaki" yang dimaksud orang itu adalah : mouse.


8. Seorang lagi konsumen DELL marah besar karena komputer barunya tidaknyala. Dia menjelaskan semua sudah terpasang dengan benar, dan ketika dia menunggu selama 20 menit, tidak terjadi apa-apa pada komputernya. Ketika teknisi DELL menanyakan apakah "power switch" sudah dinyalakan,dia balik bertanya, "Power switch apa?"



9. Berikut adalah tanya-jawab antara petugas Novell NetWire denganseorang konsumen :
Penelepon : Hallo, dengan Tech Support?


Novell : Ya, bisa dibantu?


Penelepon : Tatakan gelas di PC saya patah. Apa mungkin saya bisamenggantinya?


Novell : Tatakan gelas ? Apakah itu hadiah saat Anda membeli komputer?


Penelepon : Tidak. Tatakan gelas ini sudah ada di komputer saya. Danketika saya meletakkan gelas saya di atasnya, tatakan itu patah. Yang saya ketahui, di bagian depan tatakan itu ada tulisan "CD-ROM, 16X".


(Saat itu juga, petugas Novell langsung mematikan telepon dan tertawaterpingkal-pingkal. ..)



Smile & Laugh...!!!! ^_^



You Are What You Think

Jam di dinding kamar kost menunjukkan pukul 07.30 wib. Ini adalah hari ketiga dimana Banu tidak memiliki sepeser rupiahpun untuk membeli makanan untuk mengisi perutnya. Jatah kiriman bulanan dari orang tuanyapun tidak kunjung datang.


Baru 4 bulan ini Banu menjalani hidup sebagai mahasiswa baru di Universitas Sebelas Maret Solo. Kondisi ekonomi keluarganya yang sedang tidak menentu – bisnis meubel bapaknya sedang bangkrut – menjadikan suplay bulanan untuk kehidupan kesehariannya juga ikut tersendat. Karena belum memiliki banyak teman dan kenalan di tempat barunya, Banupun belum berani untuk sekedar pinjam uang untuk mengganjal perut. Dan hari itu Banu harus menjalani hidupnya dengan hanya minum air putih dan kue pemberian temannya.


Dalam kekosongan perutnya tersebut, Banu teringat undangan untuk menghadiri acara Training Dasar Keislaman yang diadakan oleh Kerohanian Islam di Fak. Ekonomik kampusnya. Meskipun badan lemas, Banu tetap bertekad untuk datang.


Mengingat tempatnya yang tidak dekat – tempat kostnya di Guosari dan lokasi trainingnya di Ngoresan Jebres – sekitar 2 km yang biasanya ditempuh dengan naik bis kotapun menjadi kebingungan tersendiri, bagaimana mencapai ke sana. Tidak sepeserpun rupiah dia pegang. Tapi karena tekad yang kuat, Banu meniatkan diri untuk datang dengan jalan kaki.


Dalam lemasnya perjalanan ke lokasi training, Banu membayangkan satu hal. “ Ya Allah, seandainya engkau berikan lima ribu rupiah saja untukku, tentu aku bisa makan hari ini dan aku bisa lebih semangat untuk mengikuti training ...” begitu gumamnya dalam lirih.


“Aduh, Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’uuuunnn ...,” tiba-tiba Banu mengerang kesakitan. Dipeganginya jempol kakinya erat-erat. Sambil meringis menahan sakit, dibukanya pegangan tangannya ... dan .... Matanya semakin terbelalak dan mukanya tambah memerah melihat jempol kakinya sobek dan darah mengucur dengan deras.


Seperti mencari-cari sesuatu yang bisa untuk membalut luka di jempaol kakinya yang luka, Banu menengok mencari sesuatu ke sana ke mari. Dan dilihatnya sebuah kertas yang tertekuk kumal seperti habis diremas-remas. Dibukanya kertas kumal tersebut dan ..... “ Subhanallah, uang sepuluh ribu rupiah .....” banu terperanjat kaget.


Rasa sakit itu seketika seperti hilang lenyap sudah. Dipandanginya terus uang 10.000 rupiah yang kusam itu. Banupun berjalan mendekati toko yang menjual Tensoplas (obat luka).


Dibelinya 2 buah untuk menutup lukanya. Setelah itu dengan muka memancarkan kegembiraan, tanpa keraguan sedikitpun Banu bergegas menuju warung yang berjajar dipinggir jalan. Dan di hari ketiga puasa nasinya itu, Banupun bisa merasakan lagi betapa nikmat dan enaknya makan nasi.

...............................................


Rasululloh Muhammad SAW memberikan petuah kepada kita bahwa Allah akan selalu bersama prasangka dan keyakinan hambanya. Selama kita selalu meminta dengan penuh harap kepadaNya, kita yakin sepenuhnya bahwa Allah akan memberikan semua apa yang kita minta, maka terlalu mudah bagi Allah untuk memberikan apapun yang kita minta.


Brian Tracy mengatakan bahwa kamu adalah apa yang kamu pikirkan. Akan menjadi seperti apa kita nantinya, tergantung pada apa yang ada dalam pikiran kita.


Semakin banyak pikiran-pikiran negatif yang penuh dengan ketidak yakinan dan pesimisme hinggap di pikiran kita, maka akan menjadi seperti itulah keadaan kita nantinya.


Sebagai manusia biasa, saya menyaran kan agar kita tidak membiarkan pikiran dan keyakinan kita dipenuhi dengan apapun yang bernilai negatif.




Wallahu a’lam.




Wednesday, July 09, 2008

Everybody, Can Do



Suatu malam di tahun 1998, datanglah ke rumah kontrakan saya di Solo seorang aktifis mahasiswa di Fakultas Sastra yang baru saja terpilih sebagai Ketua Kerohanian Islam ditemani seorang aktifis lainnya.

Setelah basa basi sejenak, Nowo - nama sang aktifis - mengajukan pertanyaan unik.
" Pak Bambang, menurut bapak kira-kira untuk Fakultas Sastra program kerja yang baik apa ya pak ?"

Sambil mengernyitkan dahi - saya tidak menduga dia akan bertanya seperti itu malam-malam - saya balik bertanya, " Mas Nowo, bisa diceritakan kondisi Sastra sekarang ini bagaimana ?"

Dengan cepat Nowo menjawab ini itu, begini begitu dan bla bla bla, memberikan gambaran detail kondisi Fakultas Sastra dalam sudut pandangnya.

Kemudian sayapun melontarkan pertanyaan berikutnya, " Kalau Mas Nowo sendiri kepinginnya kondisi Fak Sastra menjadi seperti apa ke depannya ?"

Kembali dengan cepat dan penuh semangat Nowo menjawab, " Saya sih dengan teman-teman sudah menetapkan target kondisi yg ingin kami capai di Fak Sastra begini-begini ..... ", Nowo menjelaskan kondisi yang diinginkanyya.

Untuk ketiga kalinya saya bertanya lagi, " Mas Nowo, kalau kondisi Sastra sekarang seperti yang tadi Mas Nowo gambarkan. Terus Mas Nowo ingin Sastra menjadi seperti tadi yang dijelaskan. Kira-kira, menurut mas Nowo program apa yang pas untuk Sastra supaya kondisi ideal yang diharapkan bisa tercapai ?"

"Kalau menurut saya sih, program yang pas untuk Fak Sastra sekarang adalah begini, begini, dst ...", cetus Mas Nowo menjelaskan detail program yang ada dikepalanya.

Sayapun menyahut," Nah Mas Nowo, itulah program yang pas buat Fak Sastra. Mas Nowo lebih tahu tentang apa yang baik buat Sastra dari pada saya, karena saya bukan orang Sastra. Mas Nowo pada dasarnya tahu apa yang baik buat Sastra, hanya saja sepertinya butuh dukungan orang lain - termasuk saya - untuk meyakinkan kalau Mas Nowo tahu".

Sambil senyum dan garuk-garuk kepala, Nowo pun pamitan dengan seuntai sunggingan senyum mengembang dari bibirnya tanda kepuasan.

.............................

Pada dasarnya Allah sudah menganugerahkan potensi kemampuan maha dahsyat kepada setiap manusia untuk bisa menyelesaikan permasalahannya. Hanya saja terkadang manusia itu sendiri yang tidak tahu bahwasannya dia memiliki kemampuan itu.

Setiap kita hendaknya memposisikan setiap orang yang bertanya tentang sesuatu kepada kita sebagai orang yang butuh untuk ditunjukkan kemampuannya. Tidak selalu sebagai orang yang tidak tahu banyak hal dan benar-benar butuh jawaban dari kita.

Seandainya kita memberi jawaban persis seperti yang diinginkan oleh sang penanya, maka dia sewaktu-waktu akan datang lagi dan bertanya lagi untuk persoalan yang lain. karena kita dianggap sebagai orang yang pandai menyelesaikan persoalannya.

Tetapi seandainya kita membantu menunjukkan kepada orang yang bertanya bahwa sebenarnya dia bisa menjawab pertanyaannya sendiri, maka insya Allah dia tidak akan datang lagi untuk bertanya karena dia akan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaannya sendiri. Atau bahkan dia akan mampu menjawab pertanyaan dari orang lain tentang kehidupan.

Dan semakin banyak orang-orang yang berperan sebagai pemberi jawaban, maka semakin banyak persoalan hidup yang terselesaikan.


Wallahu a'lam




Friday, July 04, 2008

Menghidupkan Rajab


Keterangan yang muktamad tentang bulan Rajab adalah bahwa bulan itu termasuk bulan-bulan yang dihormati, atau dalam Al-Qur’an disebut sebagai Asyhurul Hurum, yaitu, Muharram Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab.

Dalam bulan-bulan tersebut, Allah SWT melarang peperangan dan ini merupakan tradisi yang sudah ada jauh sebelum turunya syariat Islam. Allah Swt berfirman :

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَات وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلاَ تَظْلِمُواْ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ وَقَاتِلُواْ الْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَآفَّةً وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS At-Taubah: 36)


Dari para ulama kalangan mazhab Asy-Syafi'i, Imam An-Nawawi berkomentar tentang puasa sunnah khusus di bulan Rajab, "Tidak ada keterangan yang tsabit tentang puasa sunnah Rajab, baik berbentuk larangan atau pun kesunnahan.


Namun pada dasarnya melakukan puasa hukumnya sunnah (di luar Ramadhan). Dan diriwayatkan oleh Abu Daud dalam kitab Sunan bahwa Rasulullah SAW menyunnahkan berpuasa di bulan-bulan haram, sedang bulan Rajab termasuk salah satunya."


Adapun tentang keutamaan bulan Rajab, kebanyakan ulama mengatakan bahwa dasarnya sangat lemah, bahkan boleh dikatakan tidak ada keterangan yang kuat yang mendasarinya dari sabda Rasulullah SAW.


Sayangnya, entah bagaimana prosesnya, justru sebahagian kaum muslimin berpendapat bahwa bulan Rajab memiliki berbagai keutamaan, sehingga umat Islam dianjurkan untuk melakukan ibadah-ibadah tertentu agar mereka dapat meraih fadhilah atau keutamaan tersebut.


Di antara contoh-contoh amalan-amalan yang sering dipercaya umat Islam untuk dilakukan pada bulan Rajab adalah:

- Mengadakan shalat khusus pada malam pertama bulan Rojab.
- Mengadakan shalat khusus pada malam Jum'at minggu pertama.
- Shalat khusus pada malam Nisfu Rajab (pertengahan Rajab).
- Shalat khusus pada malam 27 Rajab (malam Isra' dan Mi'raj).
- Puasa khusus pada tanggal 1 Rajab.
- Puasa khusus hari Kamis minggu pertama bulan Rajab.
- Puasa khusus pada hari Nisfu Rajab.
- Puasa khusus pada tanggal 27 Rajab.
- Puasa pada awal, pertengahan dan akhir bulan Rajab.
- Berpuasa khusus sekurang-kurang-nya sehari pada bulan Rajab.
- Mengeluarkan zakat khusus pada bulan Rajab.
- Umrah khusus di bulan Rajab.
- Memperbanyakkan Istighfar khusus pada bulan Rajab.


Akan tetapi, semua pendapat tersebut tidak dapat dipegang, karena kalau kita jujur terhadap sumber-sumber asli agama ini, nyaris tidak satu pun amalan-amalan di atas yang berdasarkan kepada hadis-hadis yang shahih.


Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik Ra. dijelaskan bahwa Rasulullah SAW apabila memasuki bulan Rajab beliau senantiasa berdo’a:


“Allahumma Baarik Lanaa Fii Rajab Wa Sya’baan Wa Ballighnaa Romadhan” (Yaa Allah, Anugerahkanlah kepada kami barokah di bulan Rajab dan Sya’ban serta sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan) (HR Ahmad dan Bazzar).


Sayangnya hadis ini menurut Ibnu Hajar tidak kuat. Sedangkan hadis-hadis yang lainnya yang berkaitan dengan keutamaan-keutamaan bulan Rajab, tak ada satu pun hadis yang dapat dijadikan hujjah. Misalnya hadits yang bunyinya :


“Rajab adalah bulan Allah, Sya`ban adalah bulanku (Rasulullah SAW ) dan Ramadhan adalah bulan ummatku”


Hadits ini oleh para muhaddits disebutkan sebagai hadits palsu dan munkar. Dr. Yusuf Al-Qaradawi menyebutkan bahwa para muhadditsin telah mengatakan kemungkaran dan kepalsuan hadits ini dalam fatwa kontemporer beliau.


Dalam kitab Iqthidha Shiratil Mustaqim, Ibnu Taimiyah berkata, “Tidak ada satu keterangan pun dari Nabi SAW berkaitan dengan keutamaan bulan Rajab, bahkan keumuman hadis yang berkaitan dengan hal tersebut merupakan hadis-hadis palsu.” (Iqthidha Shirathil Mustaqim, 2/624)


Ibnu Hajar Al-Asqalani secara khusus telah menulis masalah kedha'ifan dan kemaudhu'an hadits-hadits tentang amalan-amalan di bulan Rajab. Beliau menamakannya: Taudhihul Ajab bi maa Warada fi Fadhli Rajab.“ Di dalamnya beliau menulis, "Tidak ada satu keterangan pun yang menjelaskan keutamaan bulan Rajab, tidak juga berkaitan dengan shaumnya, atau pun berkaitan dengan shalat malam yang dikhususkan pada bulan tersebut. Yang merupakan hadis shahih yang dapat dijadikan hujjah."


Dengan demikian, sebenarnya tidak ada satu keterangan pun yang dapat dijadikan hujjah yang menunjukkan tentang keutamaan bulan Rajab. Baik itu berkaitan tentang keutamaan shaum di bulan tersebut, shalat pada malam-malam tertentu atau ibadah-ibadah yang lainnya yang khusus di lakukan pada bulan Rajab.



Wallahu a'lam bishshawab


Sumber : Eramuslim.com




Thursday, July 03, 2008

Behind The Kung Fu Panda Movie



Nonton film Kung Fu Panda, terasa ada yg lain dari sinema animasi yag lain. Sarat filosofi hidup dan hikmah. Saya mendapatkan pelajaran dari film seru tersebut.

Seseorang harus memiliki mimpi. Mimpi tentang masa depannya, mimpi tentang kehidupan yang ingin dijalaninya, mimpi tentang peran dan aktualisasi diri yang ingin dilakoninya.

Bisa jadi mimpi itu adalah sesuatu yang terlihat seperti mustahil bagi diri kita sendiri, bagi keluarga dan saudara kita dan bagi semua orang di sekitar kita.

Akan tetapi mimpi haruslah sesuatu yang “terlihat seperti mustahil” bila dilihat dari sudut pandang kehidupan kita pada masa sekarang. Apabila mimpi itu terlihat seperti tidak mustahil alias bisa dan mudah dicapai, maka mimpi itu tidak akan memberikan dampak yang dahsyat bagi perubahan kehidupan kita di masa yang akan datang.

Rasululloh SAW pernah memberikan pelajaran tentang bagaimana caranya kita membangun semangat untuk pencapaian masa depan (mimpi) dalam peristiwa pembangunan parit besar dalam episode Perang Ahzab (Perang Khandaq).

Kita hanya butuh untuk selalu yakin akan terrealisasinya mimpi-mimpi kita. Yakin dan selalu yakin. 100% atau bahkan 1000% yakin, haqqul yakin meskipun orang-orang disekitar kita menganggapnya mustahil. Karena kalau keyakinan kita tidak utuh alias tidak 100%, maka energi dan semangat kita tidak akan mampu mengantarkannya pada pencapaian mimpi-mimpi.

Kita hanya butuh untuk fokus dan fokus terus terhadap mimpi dan cita-cita besar yang kita miliki. Tidak mudah terpengaruh oleh faktor-faktor yang terjadi disekitar kita yang tidak berkontribusi terhadap pencapaian mimpi-mimpi kita.

Dan kita juga butuh kepercayaan dan keyakinan dari orang-orang disekitar kita bahwa kita bisa mewujudkan mimpi dan cita-cita kita meskipun terlihat seperti mustahil. Kepercayaan yang diberikan oleh orang-orang disekitar kita akan menjadikan kita lebih yakin, lebih memiliki energi dan motivasi dan lebih mampu untuk menemukan cara-cara pencapaiannya. Akan tetapi kalaupun orang-orang tetap tidak yakin dengan mimpi-mimpi kita, maka kita harus tetap yakin bahwa mimpi itu akan tercapai.

Brian Tracy dalam Change Your Mind, Change Your Life mengatakan bahwa You Are What You Think, kita akan menjadi apa yang kita pikirkan. Rasululloh menegaskan bahwa Allah akan senantiasa bersama prasangka (pikiran, keyakinan) hambanya. Kalau kiya yakin akan mimpi-mimpi kita, maka terlalu mudah bagi Allah untuk menggerakkan seluruh makhluknya di alam semesta ini untuk mendukung mewujudkan mimpi-mimpi kita. Kalau Allah sudah berkehendak maka tidak ada satu kekuatanpun yang mampu menolaknya. Dan mimpi kita akan tercapai.

Wallahua’lam






Tuesday, July 01, 2008

Pak Widodo ( LOA )

Tiba-tiba terdengar pengumuman dari petugas informasi di Bandara Soekarno Hatta bahwa penerbangan ke Singapura dengan pesawat Emitrates mengalami penundaan selama satu jam dari yang semestinya. Saya dan teman saya – Pa Uma – yang sudah siap-siap masuk ke ruang tunggu hanya bisa menghela nafas.

Untuk membunuh waktu yang tersisa – setelah check in dan mengurus pembayaran fiskal -, saya buka-buka phone book HP saya. Satu persatu deretan daftar nomor saya pelototi, dan akhirnya sampailah pada nama yang tidak asing lagi bagi saya, Ma’ruf, teman lama dan sekaligus teman seperjuangan di kampus. Dan tanpa ragu lagi akhirnya saya pencet tombol telepon untuk menelponnya.


Setelah basa basi ngalor ngidul, sayapun teringat dengan teman lama yang lain yang tinggal di Kabupaten Sukoharjo, namanya Pak Widodo. Sudah lebih dari 6 tahun sejak kepindahan saya ke Jakarta pada 2001, saya tidak pernah bertemu dan mendengar kabarnya. Saat saya tanya ke Pa Ma’ruf tentang Pa Widodo, dia mengatakan bahwa Pa Widodo sepengetahuannya baik-baik saja.


Waktupun berlalu dan sampailah saatnya ketika saya hendak masuk di scanning area pertama penerbangan Internasional Bandara Soekarno Hatta. Saya seperti melihat sosok yang sangat saya kenal yang sudah sekian lama tidak ketemu. Untuk menghilangkan rasa penasaran, saya hampiri sosok yang rasanya sangat saya kenal tersebut.




Dan setelah saya hampiri .....


“ Assalamu’alaikum,” saya beranikan diri untuk menyapanya. Dan sosok yang saya sapa tadi menjawab dengan ekspresi kaget,” Wa’alaikum salam”. “ Pa Widodo dari Solo,” sergah saya. “Ya, saya Pa Widodo, dan ... masya Allah Pa Bambang,” jawabnya dengan ekspresi lebih kaget. Dan kamipun berrangkulan dan saling bertanya banyak hal. “ Pa Bambang mau kemana ?“ imbuhnya penuh tanya. “Saya mau ke Singapura, ada tugas dari kantor. Pa Widodo sendiri mau ke mana ?” tanya saya. “ Saya mau ke Kairo dengan teman-teman berempat nih,” tambahnya. Dan karena panggilan untuk penumpang Emirates jurusan Dubai via Singapura supaya segera naik pesawat sudah ada, maka sayapun segera pamit tanpa sempat bertanya lebih jauh.


Sambil berjalan menuju pesawat, saya sempatkan lagi untuk telepon ke Pa Ma’ruf. Saya tanyakan sama dia apa tahu tentang kepergian Pa Widodo ke Kairo. Dari Pa Ma’ruf saya tahu bahwa Pa Widodo ada tugas belajar di Universitas Al Azhar di Kairo Mesir.


Tentu kita semua sering mendapati fenomena semacam itu. Ketika kita sedang membicarakan tentang sesuatu atau seseorang, eh ternyata sesuatu atau seseorang tersebut hadir di depan kita. Ketika kita sedang menginginkan sesuatu dengan sangat, ehh ternyata “tiba-tiba” sesuatu yang sangat kita inginkan hadir di hadapan kita. Dan tentu masih banyak lagi kisah serupa itu.


Michael Losier menyebutnya sebagai Law Of Attraction (Hukum Saling Tarik Menarik). Dulu kita mengenalnya sebagai De Ja Vu. Law Of Attraction mengatakan bahwa apa yang kita pikirkan akan terpancarkan ke alam semesta dan kemudian alam semesta akan serta merta menghadirkan lebih banyak lagi sesuai dengan apa yang ada dalam pikiran kita. Apabila kita berpikiran buruk tentang sesuatu, maka cepat atau lambat sesuatu yang buruk itu akan menimpa kita. Dan demikian juga sebaliknya.


Dalam kacamata Islam, Rasululloh Muhammad SAW mengingatkan bahwa Allah akan senantias bersama dengan prasangka (pikiran dan keyakinan) hambaNya. Artinya apa yang ada dalam pikiran kita dan itu benar-benar diyakini dengan sangat, maka mudah bagi Allah untuk mengerahkan seluruh makhluknya di alam semesta ini untuk mewujudkan apapun yang ada dalam pikiran kita. Seperti juga mudah bagi Allah untuk menolak ataupun menentukan saat dan cara yang tepat untuk mewujudkan impian dan pikiran kita.


Bryan Tracy menyebutkan tentang hal ini bahwa kamu adalah apa yang kamu pikirkan (you are what you think).


Bersambung .......

Wallahu a’lam