Ketika Jordan berkesempatan datang ke Universitas-universitas di seantero USA untuk melakukan Coaching Clinic dalam dunia bola basket, Jordan selalu melemparkan pertanyaan unik dan menggelitik kepada audien yang tidak lain adalah para mahasiswa penggila bola basket NBA.
"Siapakah yang pernah melakukan lemparan bola ke keranjang dan gagal ?", demikian Jordan mengawali pembicaraan dengan pertanyaan.
Serentak ruangan aula tenpat diadakannya pertemuan menjadi gaduh dan mayoritas audien mengacungkan tangan tanda bahwa mereka pernah melakukan kesalahan dalam lemparan bola.
Pertanyaan berikutnyapun dilanjutkan.
"Baik, terima kasih atas kejujuran kalian. Pertanyaan saya berikutnya, dari sekian banyak yang pernah gagal dalam lemparan bola, siapakan orang di ruangan ini yang paling banyak pernah melakukan kesalahan atau kegagalan dalam lemparan bola ?"
Kembali ruangan menjadi gaduh. Ada sebagian yang mengangkat tangan dengan mengatakan bahwa dia pernah paling tidak seratus kali melakukan kegagalan lemparan bola. Yang lain tidak mau kalah dengan mengatakan lebih banyak lagi.
Akan tetapi tiba-tiba ada seorang audien yang dengan keras berkata bahwa orang di ruangan ini yang paling banyak melakukan kegagalan lempar bola adalah Michael Jordan sendiri. Karena Jordan adalah orang yang paling banyak melakukan game.
" Benar, sayalah orang yang paling banyak melakukan kegagalan dalam lemparan bola. Karena sayalah orang yang paling banyak melakukan pertandingan basket", sahut Jordan sambil memberi tepukan tangan.
"Pertanyaan saya berikutnya. Siapakah orang diruangan ini yang paling terkenal dan paling kaya ?" lanjut Jordan.
Dan pertanyaan ini disambut dengan jawaban laksana koor, " Andalah Jordan orang di ruangan ini yang paling terkenal dan paling kaya. Karena anda adalah bintang NBA !!!".
Jordanpun melanjutkan," Ya benar. Sayalah orang yang paling terkenal dan paling kaya diruangan ini karena saya paling banyak melakukan kegagalan dalam lemparan bola. Kegagalan demi kegagalan yang menjadikan saya belajar dan terus belajar untuk memperbaiki. Dan setelah ribuan kali saya gagal, hari ini saya menjadi orang paling sukses dalam kancah NBA. Yah, saya sukses karena melakukan kesalahan dan kegagalan".
...............................................
Entah berapa banyak cerita serupa dan semacam Jordan tadi.
Dalam versi yang lain, kita mendengar kisah tentang Thomas Alpha Edison yang konon berhasil menemukan lampu pijar pada eksperimennya yang ke 10.000.
Ketika kolega-koleganya sempat menasihati untuk berhenti dari eksperimennya yang tidak kunjung berhasil dengan mengatakan bahwa Edison telah melakukan kegagalan sekian ratus dan ribu kali, Edison hanya mengatakan bahwa dia tidak melakukan kesalahan dan kegagalan. Dia hanya melakukan eksperimen dengan cara yang belum benar dan akan melakukan eksperimen terus hingga didapatkan cara yang benar. Dan pada eksperimennya yang ke-10.000 itulah Edison melakukan eksperiman dengan cara yang benar dan menyalalah lampu pijar temuannya.
Seorang teman - Bagus Hernowo namanya - penggiat wirausaha (dia adalah leader nasional MLM Syariah HPA International) mengatakan kepada saya bahwa kita disebut GAGAL bukan pada saat kita tidak berhasil dalam melakukan suatu kerja.
Akan tetapi kita disebut GAGAL apabila kita tidak berhasil dalam suatu usaha atau kerja kemudian memutuskan untuk menyerah dan berhenti. Itulah gagal. Selama kita masih mencoba terus, kita tidak akan pernah disebut gagal.
Pada sesi Pelatihan Motivasi untuk kawan-kawan dari Global Vision Group di Hotel Kana Kaliurang Jogja akhir Maret 2008 lalu, seorang peserta bertanya tentang kiat-kiat sukses.
Saya tidak muluk-muluk memberikan rumusan yang terkadang membingungkan. Saya hanya memberikan rumusan sukses dalam rumus matematis.
Apabila sukses kita lambangkan dengan huruf "S", kemudian gagal dilambangkan dengan huruf "G", maka sukses bisa dirumuskan sebagai berikut :
S = G + 1
Berapa banyak kita menjumpai kegagalan dalam satu proses hidup kita, maka yakinlah kita akan mendapatkan kesuksesan pada upaya kita yang berikutnya Insya Allah. Karena rumusan kesuksesan adalah akumulasi kegagalan ditambah dengan satu lagi upaya untuk bekerja lagi dan bangkit.Selama masih ada spirit untuk selalu berusaha dan berusaha - tentunya dengan perbaikan cara melakukan kerja - maka ruang kesuksesan selalu menanti kita diujung lorong upaya kita.
Dalam kacamata agama, Allah tidak akan merubah nasib hambanya sehingga hamba itulah yang terus berupaya merubah nasibnya sendiri.
Tugas kita sebagai manusia hanyalah terus memastikan bahwa semua prasarat untuk tercapainya kesuksesan hidup kita terpenuhi dalam setiap upaya dan kerja kita. Adapun persoalan hasilnya, itu hak prerogatif Allah sebagai Tuhan yang Maha Adil dalam memutuskan.
Apabila semua prasarat sukses sudah terpenuhi, maka tidak akan ada alasan bagi Allah untuk tidak memberikan buah kesuksesan bagi hambanya tersebut. Apabila kesuksesan belum juga menghampiri langkah-langkah kehidupan kita, maka yakinlah bahwa ada bagian dari prasyarat sukses yang belum terpenuhi. Dan menjadi tugas kita semua untuk terus dan terus memenuhi prasarat kesuksesan, hingga Allahpun memberikan hadiah kesuksesan kepada kita.
Sekali lagi, tugas kemanusiaan kita adalah terus dan terus memastikan bahwa semua prasarat untuk sukses dalam hidup terpenuhi.
Dan seterusnya tentang hasil, itu adalah wilayah Allah, wilayah Tuhan.
Kita harus 'melobi' Allah dengan cara-cara yang Allah sukai dan cintai.
Wallahu a'lam
No comments:
Post a Comment