Saturday, December 19, 2009

Putaran Roda



"Hidup ini seperti putaran roda, satu saat kita berada di atas dan satu saat berada di bawah", begitu kira-kira yang sering saya dengar dari petuah orang-orang bijak.

Ya, selama kehidupan itu sendiri masih ada maka selama itu pula roda itu akan terus berputar merubah posisi setiap bagian garis keliling lingkarannya. Posisi kita dalam putaran roda itu akan berhenti bersamaan dengan berhentinya roda kehidupan duniawi kita.

Ketika putaran roda kehidupan itu menempatkan kita berada pada sisi atasnya, maka kehidupan ini seolah menjadi sangat membahagiakan. Kecukupan material, kehidupan keluarga yang harmonis (sakinah, mawaddah, rahmah), penghormatan dan penghargaan manusia sekitar dan barangkali berbagai kemudahan hidup seperti tak pernah henti kita rasakan. Hampir setiap kita yg masih masuk kategori manusia sangat mengidamkan kondisi yang demikian.


Akan tetapi, ketika putaran roda kehidupan itu menempatkan kita pada sisi bawahnya, maka kegidupan ini terasa menjadi sangat beratnya. Kehidupan finansial yang morat marit, keluarga harmonis yang mulai terusik sebagai efek dari kondisi finansial yang bermasalah, penghormatan dan penghargaan orang lain yang mulai berubah menjadi tatapan penuh kekhawatiran, seolah menyudutkan kita pada kecamuk batin yang tidak memberi banyak solusi.

Sekali lagi ...... selama roda kehidupan itu masih berputar, maka posisi di atas atau di bawah hanyalah persoalan pergiliran posisi yang niscaya terjadi. Hari ini kita di atas, maka esok hari kita bisa berada di bawah. Dan esok hari kita berada di bawah, esok lusa bisa jadi kita akan nangkring di atas lagi ....

Tugas kemanusiaan (sebagai hamba Allah) kitalah untuk memastikan bahwa .......

...... ketika roda kehidupan menempatkan kita berada pada sisi atasnya, maka optimalkanlah segenap tenaga dan kemampuan kita untuk mengerem dan memperlambat laju roda itu sehingga kita akan lebih lama berada pada sisi atasnya ........

...... dan ketika roda kehidupan menempatkan kita berada pada posisi bawahnya, maka optimalkanlah segenap tenaga dan kemampuan kita untuk mempercepat laju roda itu sehingga kita akan lebih cepat berpindah dari bawah ke sisi atas dari roda kehidupan itu ......

Tugas kemanusiaan kita hanya sampai di situ ..... seterusnya adalah "Tugas Ilahiyah"lah untuk menentukan hasil akhirnya ...... "Tugas Ilahiyahlah" untuk mengisi bait-bait akhir dari simphony kehidupan kita ...... "Tugas Ilahiyahlah" untuk menentukan di posisi mana kita berada dalam putaran roda kehidupan itu sendiri ...... Dan Allah SWT tidak pernah salah dalam menjalankan "Tugas KeIlahiyahannya" ......



1 comment: