Jam di pergelangan tanganku menunjukkan tepat pukul 03.00 pagi hari ketika kereta api yang kunaiki dengan sepenuhnya berhenti di stasiun Gombong, setelah sekitar 8 jam perjalanan dari stasiun Jatinegara di Jakarta.
Setelah menurunkan tas bawaan dan duduk santai di kursi ruang tunggu penumpang, akupun segera menelepon panitia pelatihan yang berjanji mau menjemput kedatangan saya di stasiun kereta api Gombong Kebumen Jawa Tengah.
Betapa kagetnya aku ketika mendengar jawaban dari panitia bahwa jadualnya tuh masih sepekan lagi. Dalam kondisi yang kedengeran masih mengantuk, panitiapun memintaku tetap di stasiun untuk dijemput, lebih tepatnya ditemui.
.....................................................................
Sambil menunggu kedatangan panitia yang hendak menemuiku, akupun mengisi waktu dengan ngobrol bareng kerumunan abang tukang ojek yang selalu setia dan semangat menunggu setiap kedatangan kereta api di stasiun.
Melihat di depan stasiun ada mbok-mbok yang jualan minuman kopi panas dan gorengan hangat, akupun menunggu kedatangan waktu shubuh dengan menyantap beberapa tahu yang hangat dan tegukan kopi panas yang sedap.
.....................................................................
Jam sudah menunjukkan pukul 05.30 tetapi yang hendak menemuiku belum juga muncul. Aku berpikir untuk langsung kembali saja ke Jakarta naik kereta api pagi itu, toh nggak ada agenda penting di Kebumen, demikian pikirku. Dan jadual kereta api yang ke Jakarta paling pagi adalah jam 08.15.
Jam tepat menunjukkan pulul 7 pagi dan belum ada satupun penjemput yang datang, dan akhirnya kuputuskan untuk pulang dan segera antri membeli tiket perjalanan langsung pagi itu. Dan tak lupa aku mengirimkan pesan singkat tentang rencana kepulanganku segera kepada panitia.
......................................................................
Ketika tinggal satu orang giliran antrian di depanku, tiba-tiba HPku berdering. Dan Pa Wahyudi - sang panitia - memintaku sabar sebentar karena yang hendak menjemput datang agak terlambat. Ada hal penting yang ingin disampaikannya segera, begitu katanya. Dan akhirnya akupun keluar dari antrian dan menggugurkan niatku untuk pulang pagi itu ke Jakarta.
Sambil menunggu kedatangan penjemput yang memang datang terlambat, kubuka laptoku dan kusambungkan dengan koneksi internet nirkabel yang aku bawa dari Jakarta. Waktu berlalu, mulai dari posting status di facebook, cek email di yahoo dan google, posting artikel di blog serta asik berchatting ria aku jalani. Akan tetapi sang penjemput belum juga datang. Disaan bersamaan, aku mulai menjadi pusat perhatian karena memang aku online sambil lesehan dilantai stasiun kereta. Pemandangan yang aneh barangkali bagi kebanyakan mereka.
Dan akhirnya penantianku berakhir. Tepat pukul 09.45 waktu Gombong, sang penjemputpun datang. Akhirnya akupun diantarkan ke hotel yang ternyata memang sudah dipersiapkan oleh panitia.
............................................................................
Ketika memasuki hotel, aku memendam kebingungan tersendiri. Bukankah agendaku sebenarnya adalah pekan depan, dan akupun datang ke sini karena salah informasi. Tapi kenapa hotel ini sudah disiapin sama panitia ? Tapi akhirnya aku pendam rasa penasaran itu sejenak, untuk selanjutnya menikmati suasana jotel yang asri.
Akupun mulai membereskan barang bawaanku. Kumandikan badanku yang mulai lusuh dan penat selama 8 jam perjalanan kereta ditambah waktu menunggu yang 6 jam. Setelah semuanya rapi, akupun menikmati siaran televisi Sabtu pagi sambil menikmati welcome drink fasilitas dari hotel.
Tiba-tiba pintu kamarku diketuk, dan ternyata Pa Wahyudi yang datang menemuiku. Akupun memberi salam dan pelukan hangat tanda persahabatan yang erat, karena memang kami sudah sangat akrab sebelumnya. Setelah basa-basi sejenak, mulailah Pa Wahyudi membicarakan satu topik yang mulai serius.
.........................................................................
Dari pembicaraan serius itu aku mulai faham kenapa walaupun kedatanganku adalah kedatangan salah waktu, tetapi panitia telah menyiapkan akomodasi hotel sedemikian rupa. Seperti sudah dipersiapkan sangat baik jauh-jauh hari.
Ternyata, pada hari Sabtu sore hingga Minggu sore Pa Wahyudi mengadakan event pelatihan untuk pengembangan potensi masyarakat. Acaranya sudah dirancang jauh-jauh hari. Trainernyapun sudah menyatakan kesanggupannya. Peserta juga sudah memenuhi kuota yang ditetapkan.
Akan tetapi pada Jum'at sore tepat satu hari sebelum acara digelar, sang trainer menyatakan kemungkinan ketidakhadirannya dikarenakan sakit mendadak. Kontan panitia menjadi panik bukan main. Semalaman panitia mengadakan rapat hingga jam 2 malam untuk mencari solusi.
"Ketika Pa Bambang telepon tadi pagi jam 03.15, saya tersentak bukan main," demikian sambung panitia. "Pertama kaget karena Pa Bambang datang salah waktu sehingga kami jadi nggak enak sendiri sama Pa Bambang karena sudah jauh-jauh datang dari Jakarta. Yang kedua, kami seperti mendapatkan jawaban terhadap kebingungan kami tentang training hari ini dan besok," panitia melanjutkan.
Dan singkat cerita, akhirnya akupun didaulat menggantikan trainer yang berhalangan hadir karena sakit pada hari Sabtu dan Minggu. Dan hotel yang sudah disiapkan tersebut adalah hotel yang sebenarnya disiapkan oleh trainer yang sebenarnya yang kemudian tidak bisa hadir karena sakit. Dan akhirnya akulah yang menempati kamar hotel tersebut sebagai trainer pengganti.
......................................................................
Sedari berangkat dari Jakarta, aku sudah pamitan sama istri dan anak-anak bahwa akan pergi ke Kebumen 2 hari dan insya Allah sampai Jakarta lagi Senin pagi. Maka walaupun aku datang salah waktu, tetapi Allah tetap kabulkan rencanaku untuk di Kebumen 2 hari dan pulang sampai Jakarta hari Senin pagi. Persis seperti apa yang aku katakan kepada istri dan anak-anakku.
Yaaa, semuanya akan persis seperti yang Allah kehendaki. Kalau Allah berkehendak, maka tiada satupun kekuatan yang mampu menghalanginya.
Kita hanya bisa merencanakan, selebihnya hasil akhirnya sepenuhnya ada di tangan Allah SWT.
Wallau a'lam
No comments:
Post a Comment