Thursday, September 27, 2012

Berkah Optimisme




Sudah hampir 2 jam saya terjebak dalam kemacetan jalan Tol Tanjung Priok arah Bandara Soekarno Hatta dalam sebuah taksi kemarin hari Selasa 25 Sept 2012.

Berawal dari langkanya tukang ojek yg biasa mangkal di dekat rumah untuk mengantar ke jalan besar keluar komplek. Setelah 30 menit menunggu, akhirnya saya minta istri untuk pulang sebentar dari sekolah tempatnya mengajar dan mengantar keluar komplek. Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore.

Berikutnya karena keteledoran saya yang tidak memberi instruksi arah jalan menuju bandara ke pak sopir taksi. Setelah asik balas pesan-pesan dalam BB, tiba-tiba tersadar bahwa saya sedang mulai masuk dalam pusaran kemacetan di Kebon Nanas. Semestinya tidak lewat jalur itu dan melalui Tol Gatot Subroto yg relatif lebih lancar. Karena jalur Cawang Kebon Nanas penuh dilalui truk-truk besar yang tidak boleh masuk Gatot Subroto.

Detik, menit dan jampun berlalu. Jam sudah menunjukkan pukul 16.30 dan posisi masih di Ancol. Padahal pesawat yang saya tumpangi take off pukul 17.05. Ditambah itu adalah Garuda yg relatif disiplin soal waktu. Saya mulai gelisah dan sopirpun minta maaf karena ambil jalur yang salah.

Sadar bahwa agak mustahil mengejar jadual take off pesawat, sayapun kontak ketua rombongan Team Trainer RIS PNPM Mandiri Pusat Kementerian PU. Kalau pesawat sudah mau terbang dan saya belum datang, tinggal saja dan saya ambil penerbangan berikutnya. Beliau jawab: insya Allah Pa Bambang, semoga terkejar.

Saya segera searching maskapai (khususnya Garuda) yang bisa menerbangkan saya ke Palembang setelah jam 5 sore. Dan alhamdulillah, koneksi BB lemot dan laptop ada di bagasi taksi. Alhasil tidak ada info penerbangan yang didapat.

Dalam kebuntuan solusi dan tol masih relatif macet di Pluit, ada pesan masuk bahwa rombongan sudah masuk ruang tunggu. Tiba-tiba saya terucap doa optimisme : Semoga Allah jadikan jadual Garuda kali ini delay ...

Alhamdulillah selepas Pluit, tol mulai lancar dan sopir taksi bilang semoga terkejar ya Pak pesawatnya, dan segera saya aminkan.

Tepat jam 17.05 saya sampai di loket tiket Garuda untuk ngeprint tiket krn baru dapat kode booking tiket. Kata petugas tiket : waduh Pak, ini sudah terlambat. Ini sudah masuk jadual take off ... Saya agak lemes. Tapi seketika berubah jadi semangat saat terdengar pengumuman bahwa penumpang pesawat Garuda jurusan Palembang dimohon segera naik pesawat.

Mendengar itu, saya langsung lari ke arah pintu masuk F4 dan antri. Lari ke arah check in counter. Dan petugas check in bilang : bapak beruntung karena pesawat delay 15 menit dan silakan lari menuju pesawat di gate F1. Dan sayapun lari menuju pesawat.

Ketika masuk pesawat dan mencari kursi, sayalah orang terakhir yang masuk pesawat dan disambut tepuk tangan teman-teman rombongan trainer.

................

Jadi ... Mari jangan pernah menyisakan satu harapan dan optimisme dalam setiap kesulitan yang kita hadapi. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah yang Maha Berkehendak ...

Boleh saja kita kehilangan semua harta, semua jabatan, semua rekan dan kolega, bahkan semua sanak saudara ... Tapi ada satu hal yang tidak boleh hilang dari kita : yaitu HARAPAN ...

Harapan menjadikan kita tetap survive, harapab menjadikan kita tetap optimis dan harapan menjadikan hidup kita tetap penuh gairah ....

Semoga bermanfaat ...

(Hotel Jayakarta Daira Palembang, 26 Sept 2012)

No comments:

Post a Comment